Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda dan Sosialisasi
Mata Kuliah
Ilmu Sosial
Dasar
Di Susun
Oleh :
Fio Prasetyo
12117367
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
DAN
TEKNOLOGI INFORMASI (FIKTI)JURUSAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA
2017/2018
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Softskill dalam bentuk makalah ilmiah tentang Ilmu Sosial
Dasar tentang Warganegara dan Negara. Makalah ilmiah ini telah penulis susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ilmiah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ilmiah ini.
Terlepas
dari semua itu, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata penulis berharap semoga makalah tentang Ilmu Sosial Dasar tentang
Warganegara dan Negara ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Terimakasih
1. PENGERTIAN PEMUDA
Pemuda adalah individu dengan karakter yang
dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi
yang stabil. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan
mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung.
2. PENGERTIAN SOSIALISASI
Sosialisasi adalah beberapa individu yang membaur
atau berkomunikasi di dalam kehidupan bermasyarakat, dan mereka
beraktifitas saling membantu dan menolong karena ada visi dan misi tertentu
yang ingin mereka capai.
3. INTERNALISASI DAN SPESIALIS
Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang
menginternalisasikan norma-norma tersebut. Belajar lebih mengarah pada proses
pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah
dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih
mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu.
Jadi,
kesimpulan dari semuanya adalah, sebagai individu haruslah menaati norma-norma
kehidupan yang ada, entah itu norma agama, norma kesusilaan, dan norma
kesopanan. Apa yang dilakukan seorang individu pastilah melalui proses
pembelajaran dan memiliki kemampuan khusus setelah terbiasa dengan
pengambilan-pengambilan tindakan.
4. PERAN SOSIAL MAHASISWA DAN PEMUDA
DI MASYARAKAT
·
Peran sosial mahasiswa dalam
masyarakat
Peran mahasiswa dalam masyarakat sangat penting. Tak
bisa dipungkiri, mahasiswa memberikan peran penting dalam pembangunan
masyarakat. dalam beberapa aspek kehidupan, salah satu di antaranya,
pendidikan, mahasiswa mengambil andil yang krusial dalam terwujudnya kondisi
akademis yang dibawa ke wilayah kemasyarakatan. Ini perlu, sebagai agent of
change, mahasiswa menjadi pihak perubahan, yang pada awalnya banyak yang tidak
diketahui, banyak yang bernilai kurang, mahasiswa memberi sesuatu yang bernilai
lebih pada masyarakat.
Di antara yang bisa kita lihat, peran mahasiswa,
adalah berbaurnya mereka bersama masyarakat dalam proses pembangunan. Para
mahasiswa, sesuai jurusan mereka berupaya mengaplikasikan apa yang telah mereka
dapatkan di bangku kuliah. Sebagai contoh, ada mahasiswa yang mengambil jurusan
pendidikan Agama Islam, dapat kita bayangkan, bahwa mereka bisa mengambil andil
penting dalam aktifitas keagamaan, seperti sebagai imam masjid atau khatib di
hari Jumat.
Di lingkungan-lingkungan masyarakat lainnya,
mahasiswa –sepantasnya- ada di sana, juga sebagai pelaku yang dianggap oleh
masyarakat. semisal, dalam rapat menyelesaikan masalah desa/kelurahan.
Mahasiswa memiliki potensi untuk mengeluarkan gagasan cemerlang sebagai bukti
bahwa apa yang dipelajari di universitas memang ada manfaat lebih.
Karakter mahasiswa pun ditilik masyarakat sebagai
hal yang baik, selama memang mahasiswa benar-benar menjalani status sebagai
seorang mahasiswa sejati. Contohnya, seorang mahasiswa dididik untuk memiliki
jiwa kepemimpinan, tanggung jawab, akademis, solutif, dan berakhlak terpuji.
Bagi masyarakat, mahasiswa adalah harapan. Mahasiswa –harusnya- adalah titik
terang untuk masa depan.
Seberapa besar peran mahasiswa menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat tergantung bagaimana mahasiswa menyikapi diri untuk
menjadi bermanfaat bagi warga sekitar mereka. sebab, tidak semua mahasiswa
benar-benar sadar akan apa yang mereka emban. Status mahasiswa, jika saja tidak
dimaknai dengan baik oleh mahasiswa itu sendiri, akan menjadi hal yang akan
mengubah paradigma masyarakat yang awalnya mengharapkan mahasiswa sebagai
penyelesai masalah menjadi pengganggu dalam masalah yang tak selesai-selesai.
tentunya, itu bukanlah harapan mahasiswa dan masyarakat seutuhnya. Kesadaran,
adalah yang terpenting, tentang bagaimana membangun negeri ini agar bisa lebih
baik dari sebelumnya.
·
Peran pemuda dalam masyarakat
Masyarakat membutuhkan peran sertapemuda untuk
kemajuan bersama. Pemuda adalah tulang punggung masyarakat. Generasi yang sudah
tua memilki keterbatasan untuk memajukan bangsa. sedangkan Generasi muda harus
mengambil peranan yang menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala
dan tekad yang membaja serta visi dan kemauan untuk menerima perubahan yang
dinamis pemuda menjadi berguna bagi pembangunan masyarakat.
Sejarah membuktikan, bahwa perubahan hampir selalu
dimotori oleh kalangan muda. Sumpah Pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI,
lahirnya orde baru, bahkan peristiwa turunnya diktator Soeharto dari singgasana
kepresidenan seluruhnya dimotori oleh kaum muda. kaum muda pula yang selalu
memberikan umpan balik yang kritis terhadap pongahnya kekuasaan.
Bung Karno disebut-sebut orang yang memiliki
semangat menyala-nyala dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, ketika
beranjak senja, beliau dianggap tidak mampu lagi meneruskan kepemimpinannya di
negara Indonesia, demikian pula dengan banyak pemimpin lainnya. Ini menunjukan
bahwa pemuda memegang peranan yang sangat besar di dalam proses perubahan dan
eprtumbuhan serta perkembangan suatu masyarakat.
Meskipun demikian, fakta menunjukan bahwa tidak
semua pemuda memiliki semangat juang yang positif. Maraknya penggunaan narkoba
serta penyalahgunaan obat-obat bius lainnya memaksa kita untuk menyadari bahwa
banyak sekali yang harus dilakukan untuk membina kaum muda agar energinya yang
sangat banyak tersalur kepada hal-hal yang positif.
Dengan demikian, dibutuhkan pembinaan yang intensif
terutama pembinaan moral agar pemuda memiliki rasa tanggung jawab untuk
membangun serta berjuan untuk kemakmuran rakyat, tidak hanya untuk kepentingan
pribadinya.
5. PEMUDAN DAN IDENTITAS
Ada
beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,
antara lain:
a.
Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
Menurut
pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat
dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
Peran pemuda dalam
masyarakat:
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
6.PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
1. Pendidkan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jati dirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan warisan sosial generasi yang terdahulu.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan juga merupakan bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak belajar mengenali jati dirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan warisan sosial generasi yang terdahulu.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
2. Perguruan Tinggi
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Perguruan tinggi negeri
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
2. Perguruan tinggi swasta,
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Perguruan tinggi negeri
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh Negara.
2. Perguruan tinggi swasta,
adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta.
DAFTAR PUSTAKA
https://fakhrimahdi67.wordpress.com/2014/10/25/pemuda-dan-sosialisasi/
Komentar
Posting Komentar